Bergerak
dalam bidang Sonology, gamelan dan teknik suara. Edukasi musik
elektronik dan komputer di Institut Sonologi Universitas Utrecht.
Bekerja sama dengan sutradara Ger Thijs (Oom Wanja), Helmuth Woudenberg
(Medea) dan Frans Zwartjes (Medea). Kerjasama dengan koreograf Jawa
Miroto, komponis Paul Goodman dan seniman Jerman Constatin Jaxy. Dengan
Jaxy dihargai award internasional dalam bidang komposisi di Bourges,
Perancis untuk karya “Morandi’s klarinet”. Komposisi ini juga
ditayangkan dalam ikhtisar 60 tahun musik elektronik (2005). Antara
1980 dan 1986 edukasi musik gamelan di ASKI (Akademi Seni Karawitan
Indonesia) di Solo, Jawa. Sejak umur 18 tahun bekerja sebagai freelance
teknik suara dalam bidang film, t.v., radio dan dokumenter. Mengerjakan
banyak program radio mengenai musik gamelan untuk VPRO. Selama sepuluh
tahun bekerja part-time sebagai teknik media di VA-AVMI (Verbal Art in
the Audiovisual Media of Indonesia) dan Indonesian Mediations Project
Universitas Leiden. Dalam rangka konferensi Van Indië tot Indonesië
(Dari Hindia-Belanda sampai negara Indonesia) di bawah di bawah
pengawasan Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie, NIOD,
(Institut Dokumentasi Peperangan) mengadakan presentasi tiga komposisi
baru dalam portret pengarang Ajip Rosidi di festival sastra
Winternachten 2007 di Den Haag. Lebih dari 30 tahun Jos Janssen sangat
bersemangat dengan masyarakat dan kebudayaan Indonesia dan merasa
keterikatan pada “generasi baru Indonesia” yang berorientasi
internasional.
|
|
Edukasi
film-dokumenter dan fotografer di Akademi Kesenian di Den Haag dan
Arnhem. Bergerak dalam bidang fotografi arsitektur, fotografi- dan
filmstereo, produksi filmdokumenter dan perancangan pameran/eksibisi.
Kebanyakan proyeknya mengarah ke bidang seni rupa dan ilmu
sosial-budaya dan dapat di-interpretasikan sebagai visual antropologi.
Antara lain terlaksanakan dengan proyek mengenai pakaian tradisional
Belanda – proyek ini dikerjakan bersama Nederlands Openlucht Museum ,
semacam TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Van den Oever juga berkait
dengan organisasi festival “ Beeld voor Beeld” yang diadakan untuk
antropologi visual. Tahun 2007 bersama Petra Timmer dan Jos Janssen
mengadakan presentasi bagian pertama “Indonesische portretten”
(portret-portret Indonesia) dalam rangka program penelitian Van Indië
tot Indonesië ( Dari Hindia Belanda sampai ke negara Indonesia) di
bawah pengawasan Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie, NIOD,
(Institut Dokumentasi Peperangan). Tayangan pertama di festival Beeld
voor Beeld , festival film internasional film antropologi di
Tropentheater di Amsterdam, Juni 2007.
|
|
Edukasi
Antropologi Kebudayaan BA di Nijmegen, mengikuti kuliah jurusan Bahasa
Indonesia di Universitas Leiden, dua tahun lebih. Lahir dan sekolah
dasar di Indonesia. Sejak 1985 pengajar training Bahasa Indonesia untuk
berbagai organisasi. Pengalaman sebagai penerjemah,pengalih bahasa dan
pelatih/coach a.l. di film t.v. “In Naam der Koningin” (Atas nama Ratu,
serial mengenai Perang Aceh sekitar abad ke-19) dan dokumenter Atjeh,
Atjeh. Sejak 1996 bekerja di perpustakaan Museum Bronbeek di Arnhem,
museum mengenai sejarah kolonial terutama mengenai kesejarahan militer.
Sejak 2009 anggota pengurus dan programmer film dan dokumenter yayasan
IndoFILMcafé Nijmegen, yang tiap bulan mengadakan tayangan
film/dokumenter, produksi Belanda dan Indonesia, bertemakan Hindia-
Belanda dan Indonesia. Bersama Martin van de Oever dan Jos Janssen
intensif mengerjakan sebagai penerjemah proyek dokumenter Tirta
Kencana, Water van Goud.
|